Tuesday, August 1, 2017

10 Cara Mencegah dan Mengobati Diabetes Melitus

Penyakit Diabetes Melitus atau yang umum sebut penyakit “Kencing Manis”, atau “Penyakit Gula Darah” sekarang ini sudah menjadi penyakit “sejuta umat”
Mengapa demikian? Hal ini banyak disebabkan oleh Life Style Modern/Pola Hidup Modern yang terbiasa dengan mengkonsumsi Fast Food, Goreng gorengan, Rasa Gurih/berlemak, kurang buah dan sayuran…Disamping itu masyarakat umumnya menganggap bahwa penyakit Kencing Manis hanya diakibatkan terlalu banyak makan minum yang manis manis, sehingga cara mencegah dan mengobatinya cukup dengan diet makanan dan minuman yang manis manis atau mengandung banyak karbohidrat (nasi dan sejenisnya)…sehingga dianggap tidak berbahaya…


Sebenarnya kalangan kedokteran menamakan penyakit Diabetes Melitus sebagai “Mother Of Deases”…”Ibu Dari Bebagai Penyakit…”


Mengapa dinamakan demikian?…Karena bila seseorang sudah mengidap penyakit kencing manis, berarti darahnya tercemar oleh gula yang menyebar keseluruh organ tubuh penting lainnya dan merusak organ tersebut

Pertama adalah Otak…orang akan menjadi menderita pikun/pelupa …

Kedua adalah mata…orang akan menderita rabun mata sampai buta…

Ketiga ginjal, orang akan menderita gagal ginjal dan harus cuci darah…

Keempat alat kelamin, untuk pria akan menderita impoten….

Dan banyak yang lain lagi…


Benarkah pengobatannya cukup dengan diet minum dan makan yang manis manis atau yang bisa berubah menjadi glukosa dalam darah?…..Sepengetahuan saya jawabnya adalah tidak benar!!!


Diet tersebut hanya akan menjaga penyakit tidak semakin parah dan menunda kerusakan organ yang rusak….

Sebenarnya apa yang harus dilakukan?…


Yang harus dilakukan adalah ia harus mengobati organ Pankreasnya yang berfungsi menghasilkan Insulin yang akan memproses metabolisme gula yang ada dalam darah menjadi enerji ( Glukosa diproses menjadi glukogen yang diperlukan untuk energi dalam aktivitas otot dll)…


Apa obat Pangkreas?…banyak, tapi pilihlah yang bukan kimiawi, cari yang organik…agar tidak menghasilkan limbah racun yang akan merusak Lever dan Ginjal…


Herbal yang sering digunakan mengobati penyakit kencing manis seperti daun salam; ramuan rebusan daun jambu, kunyit putih dan rambut jagung dll sebenarnya hanya memiliki efek mengurangi kadar gula dalam darah, tidak memperbaiki Pankreasnya !!!


Untuk memperbaiki Pankreas, harus dilakukan upaya serius, yaitu disamping diet yang ketat terhadap makanan dan minuman  yang mengandung gula dan karbohidrat, juga harus olah raga rutin dibawah sinar matahari pagi antar jam 6-8 , serta mengkonsumsi supelmen yang mengandung omega 3(minyak ikan laut dalam, sunclorela, crypto, ikan salmon dll)…


Olahraga rutin setiap hari dibawah matahari pagi akan menyerap Sinar Far Infra Red (Biofir) yang sangat bermanfaat membantu proses metaolisme tubuh secara sangat efektif)…akan membantu oroses perbaikan dan pembuatan sel baru organ tubuh yang rusak….


Demikian juga 0mega 3 akan membantu proses metabolisme pembentukan sel baru organ tubuh yang rusak dan melindungi inti sel organ tubuh kita…


Diet ketat akan membantu menurunkan kadar gula dalam darah agar metabolisme tubuh menjadi lebih lancar daqn mengurangi pencemaran gula pada organ tubuh yang rusak….

Jadi yang harus dilakukan adalah:


Lakukan positif thinking; Olah raga rutin/intensif dibawah sinar matahari pagi antara jam 6-8 pagi; Diet ketat mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula/karbohidrat; Makan dan minum supelmen mengandung Omega 3 tinggi; Secara berangsur mengurangi obat kimiawi dan menggantinya dengan supelmen herbal dalam dosis yang tepat…


Dari semua hal yang disebut diatas, menurut pengalaman saya, pengaruh olah raga rutin dibawah sinar matahari pagi adalah yang sangat mudah, murah dan efektif, tidak mengandung resiko apapun, tapi justru memperkuat jantung dan paru paru…


Diabetes selalu mengintai Anda. Semakin hari, semakin banyak orang Indonesia yang menderita diabetes tipe-2 (diabetes yang dimulai pada saat dewasa). Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) jumlah penderita diabetes tipe-2 di Indonesia meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun dan pada 2010 lalu mencapai 21,3 juta orang. Bandingkan dengan tahun 2000, yang jumlah penderitanya baru mencapai 8,4 juta orang.


Diabetes tipe-2 dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin. Meskipun ada unsur gangguan sekresi insulin dari sel-sel beta pankreas, cacat utamanya adalah ketidakmampuan tubuh untuk merespon insulin dengan baik. Pankreas telah bekerja keras untuk memproduksi insulin lebih banyak, tetapi jaringan tubuh (misalnya, otot dan sel-sel lemak) tidak merespon dan tidak peka terhadap insulin. Pada titik ini, diabetes terjadi di mana kadar gula darah melambung di atas normal. Kadar gula darah yang terus-menerus tinggi pada akhirnya akan menimbulkan banyak komplikasi kesehatan yang serius.Morro Bay, CA High School Physical Education class – teen girls run up and down the Morro Strand State Beachphoto © 2009 Mike Baird | more info (via: Wylio)


Untungnya, Anda bisa mencegah diabetes tipe-2 melalui perubahan gaya hidup. Membuat beberapa perubahan sederhana dalam gaya hidup Anda sekarang dapat membantu Anda mencegah dan mengendalikan diabetes. Ingat, mencegah adalah lebih baik dari pada mengobati. Baca dengan seksama dan teliti 10 tips pencegahan diabetes berikut ini:1. Lakukan lebih banyak aktivitas fisik


Ada banyak manfaat berolahraga secara teratur. Latihan olahraga dapat membantu meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin, yang membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada pria yang diikuti selama 10 tahun, untuk setiap 500 kkal yang dibakar per minggu melalui latihan, ada penurunan 6% risiko relatif untuk pengembangan diabetes. Penelitian itu juga mencatat manfaat yang lebih besar pada pria yang lebih gemuk.


Dengan meningkatkan olahraga, tubuh menggunakan insulin lebih efisien sampai 70 jam setelah latihan. Jadi, berolahraga 3-4 kali seminggu akan bermanfaat pada kebanyakan orang. Penelitian menunjukkan bahwa baik latihan aerobik dan latihan ketahanan dapat membantu mengendalikan diabetes, tapi manfaat terbesar berasal dari program fitness yang meliputi keduanya. Perlu dicatat bahwa banyak manfaat olahraga independen terhadap penurunan berat badan. Namun, bila dikombinasikan dengan penurunan berat badan, keuntungannya meningkat secara substansial.2. Dapatkan banyak serat dalam makanan


Makanan berserat tidak hanya mengurangi risiko diabetes dengan meningkatkan kontrol gula darah tetapi juga menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga berat badan ideal dengan membantu Anda merasa kenyang. Makanan tinggi serat antara lain buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian. Salah satu makanan tinggi serat yang terbukti dapat mengendalikan diabetes adalah dedak padi atau bekatul.3. Makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian


Meskipun tidak jelas mengapa, biji-bijian dapat mengurangi risiko diabetes dan membantu menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah studi pada lebih dari 83.000 perempuan, konsumsi kacang-kacangan (dan selai kacang) tampaknya menunjukkan beberapa efek perlindungan terhadap pengembangan diabetes. Wanita yang mengkonsumsi lebih dari lima porsi satu-ons kacang per minggu menurunkan resiko terkena diabetes dibandingkan wanita yang tidak mengkonsumsi kacang sama sekali.4. Turunkan berat badan


Sekitar 80% penderita diabetes kegemukan dan kelebihan berat badan. Jika Anda kelebihan berat badan, pencegahan diabetes dapat bergantung pada penurunan berat badan. Setiap kg Anda kehilangan berat badan dapat meningkatkan kesehatan Anda. Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang kegemukan mengurangi risiko diabetes mereka sebesar 16 persen untuk setiap kilogram berat badan yang hilang. Juga, mereka yang kehilangan sejumlah berat setidaknya 5 sampai 10 persen berat badan awal dan berolahraga secara teratur mengurangi risiko diabetes hampir 60 persen dalam tiga tahun.5. Perbanyak minum produk susu rendah lemak


Data mengenai produk susu rendah lemak tampaknya berbeda-beda, tergantung apakah Anda gemuk atau tidak. Pada penderita obesitas, semakin banyak susu rendah lemak yang dikonsumsi, semakin rendah risiko sindrom metabolik. Secara khusus, mereka yang mengkonsumsi lebih dari 35 porsi produk susu tersebut seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang mengkonsumsi kurang dari 10 porsi seminggu. Menariknya, hubungan ini tidak begitu kuat pada orang yang ramping.6. Kurangi lemak hewani


Dalam sebuah penelitian terhadap lebih dari 42.000 orang, diet tinggi daging merah, daging olahan, produk susu tinggi lemak, dan permen, dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes hampir dua kali dari mereka yang makan diet sehat. Hal ini independen terhadap berat badan dan faktor-faktor lain.7. Kurangi konsumsi gula


Konsumsi gula saja tidak terkait dengan pengembangan diabetes tipe 2. Namun, setelah disesuaikan dengan berat badan dan variabel lainnya, tampaknya ada hubungan antara minum minuman sarat gula dan pengembangan diabetes tipe 2. Wanita yang minum satu atau lebih minuman bergula sehari memiliki hampir dua kali lipat risiko terkena diabetes daripada wanita yang minum satu per bulan atau kurang.8. Berhenti merokok


Merokok tidak hanya berkontribusi pada penyakit jantung dan menyebabkan kanker paru-paru tetapi juga terkait dengan perkembangan diabetes. Merokok lebih dari 20 batang sehari dapat meningkatkan risiko diabetes lebih dari tiga kali lipat dari orang yang tidak merokok. Alasan tepatnya untuk hal ini belum diketahui dengan baik. Kemungkinan merokok secara langsung menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin. Selain itu, ada juga hubungan antara merokok dan distribusi lemak tubuh. Merokok cenderung mendorong bentuk tubuh “apel” yang merupakan faktor risiko untuk diabetes.9. Hindari lemak trans


Hindari mengkonsumsi lemak trans (minyak sayur terhidrogenasi) yang banyak digunakan pada produk olahan dan makanan cepat saji. Mereka telah menunjukkan berkontribusi pada penyakit jantung dan juga dapat menyebabkan diabetes tipe- 2.10. Dapatkan dukungan


Dapatkan teman, keluarga atau sekelompok orang untuk membantu Anda dalam mencegah diabetes. Mereka dapat mendukung Anda dalam memempertahankan gaya hidup sehat baru Anda.


Itulah 10 tips mencegah Diabetes. Ingat kata pribahasa di atas tadi, mencegah adalah lebih baik dari pada mengobati. Diharapkan dengan tips tadi kita bisa lebih waspada untuk menjaga kesehatan kita.via